Popular Posts

Memilih Asuransi Kesehatan...


Memilih Asuransi Kesehatan...
Kasus 1
Y adalah seorang wanita paruh baya tanpa penghasilan. Memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, sesak nafas, gangguan fungsi ginjal, dan penyakit jantung. Selama setahun terakhir sering keluar masuk rumah sakit, tercatat sudah delapan kali di rawat dengan frekuensi rata-rata seminggu masa perawatan. Setiap kali masuk rumah sakit menghabiskan Rp 5.000.000 dan kontrol perbulan dengan biaya Rp 1.000.000,-. Dengan kondisi ini X tidak ikut asuransi, maka selama setahun total pengeluaran sebagai berikut.
Perawatan di RS              Rp 5.000.000 x 8                = Rp 40.000.000,-
Kontrol kesehatan           Rp 1.000.000 x 12              = Rp 12.000.000,-
                                              Total                              = Rp 52.000.000,-
Pertimbangan untuk menggunakan asuransi:
A.   BPJS
B.      Asuransi Kesehatan Swasta
Analisa Kasus (pertimbangan untuk 5 tahun ke depan)
Pertimbangan 1 : BPJS
Biaya asuransi kelas 1     Rp 60.000 x 60    = Rp 1.200.000,-
Kelebihan
Kelemahan
-          Mengcover berbagai penyakit (penyakit X tercover BPJS)
-          Semua biaya administrasi, rawat inap, obat-obatan, cuci darah, melahirkan, optik, gigi, ambulans, di tanggung BPJS
-          Tidak perlu medical check up karena BPJS tidak melihat riwayat penyakit sebelumnya.
-          Dapat mendaftar kapanpun (ketika sakit atau sehat)
-          Metode berjenjang dan ribet antrian (harus ada rujukan dari puskesmas terlebih dahulu)
-          Hanya dapat digunakan di Indonesia
-          Terkadang kelas tidak sesuai dengan yang diikuti (peserta kelas 1 dimasukkan ke kelas 2 dengan alasan ruang perawatan penuh)
-          Biaya pengobatan telah distandar, apabila melebihi biaya pengobatan yang ditetapkan BPJS ditanggung peserta
-          Tidak untuk kecelakaan lalin (harus klaim ke Jasa raharja)
-          Tidak dapat diuangkan (uang yang sudah disetor tidak dapat diambil meskipun tidak sakit)
-          Denda keterlambatan 2%

 Pertimbangan 2 : Asuransi Kesehatan Swasta
Biaya asuransi                    Rp 500.000 x 60 = Rp 30.000.000,-
Kelebihan
Kelemahan
-          Mengcover berbagai penyakit (penyakit X tercover asuransi swasta).
-          Semua biaya perawatan dirumah sakit ditanggung pihak asuransi.
-          Prosedur pelayanan lebih baik dan cepat.
-          Dapat digunakan dirumah sakit manapun di dalam maupun luar negeri.
-          Dapat klaim asuransi dengan uang tunai.
-          Ada asuransi jiwa dan kecelakaan.
-          Biaya premi sangat besar
-          Semakin tua umur peserta biasanya premi semakin mahal.
-          Ada limit biaya yang dibayarkan oleh pihak asuransi. Apabila melebihi batas limit maka peserta harus bayar sendiri.
-          Harus ada medical check up (pre-existing condition) untuk melihat kondisi penyakit peserta, kalau ditemukan ada penyakit bawaan biasanya tidak ditanggung pihak asuransi.
-          Klo telat bayar gimana ya?

Kesimpulan
Berdasarkan pertimbangan di atas, saya menyimpulkan bahwa X sebaiknya menggunakan BPJS kesehatan, dengan alasan bahwa X dapat mendaftar BPJS tanpa harus melakukan pre-existing dengan kondisi penyakitnya yang sudah jelas tidak dapat ditanggung pihak asuransi (kecuali bila broker melakukan manipulasi data X agar diterima sebagai peserta). Selain itu, premi yang dibayarkan cukup besar mengingat X sudah tidak bekerja, meskipun dari asuransi swasta memberikan iming-iming asuransi kematian yang dapat digunakan oleh ahli waris.

Kasus 2
X adalah pemuda berpenghasilan Rp 3.000.000,-. Kondisi fisiknya sehat tanpa riwayat penyakit yang berbahaya juga tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol. X ingin berinvestasi untuk kesehatan dan untuk biaya pernikahan selama 5 tahun ke depan. Berdasarkan penghasilan yang di dapat, pengeluarannya sebagai berikut.
Makan sebulan                     Rp 50.000 x 30 hari       = Rp 1.500.000,-
Transportasi                          Rp 10.000 x 30 hari       = Rp 300.000,-
Komunikasi dan weekend    Rp 100.000 x 4              = Rp 400.000,-
Tak terduga                        Rp 300.000,-                     = Rp 300.000,-
                                                Total                             = Rp 2.500.000,-
X hanya menyisakan Rp 500.000,- untuk diinvestasikan. Tanpa invesitasi, maka selama 5 tahun X memiliki dana Rp 30.000.000,-

Pertimbangan untuk menggunakan asuransi:
1)      BPJS
2)      Asuransi Kesehatan Swasta

Biaya asuransi BPJS kelas 1     Rp 60.000 x 60    = Rp 1.200.000,-
Kelebihan
Kelemahan
-          Mengcover berbagai penyakit (penyakit X tercover BPJS)
-          Semua biaya administrasi, rawat inap, obat-obatan, cuci darah, melahirkan, optik, gigi, ambulans, di tanggung BPJS
-          Tidak perlu medical check up karena BPJS tidak melihat riwayat penyakit sebelumnya.
-          Dapat mendaftar kapanpun (ketika sakit atau sehat)
-          Metode berjenjang dan ribet antrian (harus ada rujukan dari puskesmas terlebih dahulu)
-          Hanya dapat digunakan di Indonesia
-          Terkadang kelas tidak sesuai dengan yang diikuti (peserta kelas 1 dimasukkan ke kelas 2 dengan alasan ruang perawatan penuh)
-          Biaya pengobatan telah distandar, apabila melebihi biaya pengobatan yang ditetapkan BPJS ditanggung peserta
-          Tidak untuk kecelakaan lalin (harus klaim ke Jasa raharja)
-          Tidak dapat diuangkan (uang yang sudah disetor tidak dapat diambil meskipun tidak sakit)
-          Denda keterlambatan 2%

Pertimbangan 2 : Asuransi Kesehatan Swasta
Biaya asuransi                    Rp 500.000 x 60 = Rp 30.000.000,-
Kelebihan
Kelemahan
-          Mengcover berbagai penyakit (penyakit X tercover asuransi swasta).
-          Semua biaya perawatan dirumah sakit ditanggung pihak asuransi.
-          Prosedur pelayanan lebih baik dan cepat.
-          Dapat digunakan dirumah sakit manapun di dalam maupun luar negeri.
-          Dapat klaim asuransi dengan uang tunai.
-          Ada asuransi jiwa dan kecelakaan.
-          Biaya premi sangat besar
-          Semakin tua umur peserta biasanya premi semakin mahal.
-          Ada limit biaya yang dibayarkan oleh pihak asuransi. Apabila melebihi batas limit maka peserta harus bayar sendiri.
-          Harus ada medical check up (pre-existing condition) untuk melihat kondisi penyakit peserta, kalau ditemukan ada penyakit bawaan biasanya tidak ditanggung pihak asuransi.

Kesimpulan
Selain pengeluaran pokok X memiliki keperluan selama 5 tahun kedepan untuk biaya kesehatan dan investasi menikah. Dengan menggunakan BPJS kesehatan selama 5 tahun mengeluarkan biaya Rp 1.200.000,- sehingga total tersisa uang X Rp 28.800.000,- yang dapat di depositokan atau membangun bisnis sampingan selama 5 tahun untuk menambah nilai uang tersebut.
Sedangkan jika menggunakan asuransi kesehatan swasta, maka X tidak memiliki sisa uang, namun X mendapat keuntungan dengan adanya asuransi jiwa dan bonus simpanan serta dapat menarik uang yang ada di asuransi kesehatan tersebut.

Kasus-kasus yang terjadi di Perusahaan asuransi swasta
1.       Tolak klaim dan lepas tanggung jawab
Perusahaan Asuransi Swasta tidak membayarkan uang klaim meninggal dunia karena terlambat membayar. Setelah ditelusuri, broker/agent tidak menyetor uang peserta asuransi ke perusahaan.
Kompasiana.com
2.       Tarif meningkat sesuai usia dan batas waktu kebijakan
Perusahaan asuransi memberikan program kebijakan untuk menutupi polis selama 10, 20, atau 30 tahun. Apabila peserta hidup lebih lama dari kebijakan, maka peserta harus membeli kebijakan penggantian pada akhir masa kebijakan. Apabila mengganti ke kebijakan seumur hidup maka ada tarif baru, tarif asuransi meningkat seiring pertambahan usia.
Healthymegazine.com
3.       Klaim ditolak untuk kasus penyakit Retinal Detachment (RD)
Peserta asuransi ditolak klaim untuk kasus RD karena RD tersebut diakibat dari rabun jauh yang diderita peserta sebelum mendaftar jadi nasabah asuransi, padahal dalam kolom isian asuransi tidak ada kolom pengisian untuk menyatakan menderita rabun jauh.
Lietjiepouw.wordpress.com

Silakan buka selanjutnya di google.co.id dengan keyword pengalaman menggunakan prudential

< >