Popular Posts

Memorian KKN #part1

Hai sobat, aku ingin berbagi nih dengan kalian tentang betapa bahagianya menikmati bumi yang Tuhan berikan kepada kita…
Bisa kalian bayangkan tidak, bagaimana Tuhan dengan mudahnya mengeruk sebagian daratan bumi untuk memberikan tempat pada curahan hujan dari langit sehingga membentuk kolam besar…???

yaaap… disini aku melihatnya, riak air di tadahan kerukan itu bernama danau maninjau, tak dapat mataku melihat dimana sudut2nya, hahahahaha…
Kalau kalian bisa membayangkan, apa yang aku lihat sekarang adalah buah karya yang sangat sulit untuk kita rasakan disebagian besar perkotaan, tempat aku tinggal sebelumnya… Tak ada polusi, tak ada asap kendaraan, yang ada hanya hamparan sawah yang memberikan kesejukan…


Alkisah nih, pagi yang cerah—aku bersama teman-teman KKN jogging untuk merasakan kesegaran embun dan untuk menjaga vitalitas tubuh yang akan kami butuhkan selama 50 hari di pedalaman nagari ini, guna melaksanakan tugas mulia, mengabdi kepada masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata… Tapi aku bukan untuk becerita masalah KKN, karena itu nanti ada kisah sendiri—yang ingin aku bagi saat ini adalah Dunia Tuhan yang amat sangat indah dibawah langit-Nya.

Hamparan sawah dan tambek ikan (kolam budidaya ikan) yang telah menjadi kantor bagi sebagian masyarakat Nagari Bayur, Kabupaten Agam (jorong jalan batung, tempat kami mengabdi) menjadi pemandangan pencuci mata yang sangat elok. Bayangkan saja, disekililing ini, tidak akan ada pembatas mata untuk menyaksikan bumi ini, kecuali pada sebagian sisi yang menjulang bukit-bukit kokoh pondasi bumi… Kau tak akan menemukan polusi, hewan beroda masih jauh dibawah lorong jalan, sehingga udara segar pagi tak ada yang mengusik… Lain lagi dengan senandung alam, yang menenteramkan nuansa hati melalui melodi yang natural.

Sebelum jogging, aku sudah mempersiapkan headset dan lagu-lagu MP3 untuk ku dengarkan selama berlari, tetapi aku kemudian berpikir, kenapa aku harus mendengarkan dentuman nada buatan kalau ada tersaji melodi alam yang jarang terdengar??? Ku putuskan melepas headset dari corong telingaku dan aku bersiap mendengar alam bernyanyi… tahukah kawan, itu lebih indah dari musik jenis apapun…!!!! Kau bisa bayangkan, bunyi gemericik air yang berjalan dari atas bukit ke hulunya, nyanyian perkusi burung-burung bersayap yang terbang kesana-kemari, kau akan mendapati hewan-hewan menyambut pagi ini dengan khasnya mereka, menggonggong, berkotek, mengembek, mengaummm mooo (oppps, ini bukan serigala tapi kerbau), dan ngeong kucing kuning putih, bahkan deru angin yang menyolek lembut tubuhmu dapat kau dengar suaranya…

Mataku melirik kiri dan kanan, nyiur kelapa seolah-olah melambai kepadaku menyapa selamat pagi, kumbang beterbangan menuju bunga-bunga yang tumbuh di tepi jalan, siap menyantap nectar atau sari bunga yang akan menjadi sumber tenaga mereka… Ayam-ayam berkotek mencari penghidupan… Sawah yang entah berapa hektar tumbuh menghijau bertingkat-tingkat dan sangat menakjubkan…

Kawan, kalau kalian kesini, kalian bisa melihat disore hari dari atas ketinggian bukit, atraksi parahlayang yang menghiasi langit, melihatnya saja sudah mengguncang adrenalinmu, apalagi kau bisa terbang diatas ketinggian itu dari bumi, pasti aliran darahmu akan memompa dengan sangat kencang, sungguh akan kau dapati lagi hamparan kebesaran Tuhan dari atas ribuan kaki itu…


Hahahaha, ini bukan untuk membuat kalian iri, tapi memang aku menemukan keseimbangan hidup yang lama tak aku dapati… Kalau sebelum berangkat KKN aku mengutuki program ini, hari ini aku berkata, “Aku tidak menyesal untuk hidup ribuan tahun disini…”



--to be continued.
< >

Kisah Sukses Andrew Darwis


Minat sebagai Sarana Mencapai Kesuksesan
Pendiri         : Andrew Darwis dan rekan-rekan
Alamat web : http://www.kaskus.us
Awal berdiri :  6 November 1999
Pengembangan : awal tahun 2008
Jumlah anggota : 2.225.099 orang (11 Novemver  2010)
Pendapatan : 2-3 Milyar/bulan (dalam promosi iklan pada website ini)

Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yg tinggi terhadap sesuatu. Utami dan Fauzan dalam (Tomi Darmawan,2007) memandang minat sebagai kecenderungan yang relatif menetap sebagai bagian diri seseorang, untuk tertarik dan menekuni bidang-bidang tertentu.
Menurut Hurlock (1990:144), “bahwa semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan maka semakin kuatlah ia”. Dalam pendapat ini, apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu kegiatan. Keterikatan dengan kegiatan tersebut akan semakin menumbuh kembangkan minat tersebut.
Purnama (1994:15) menjabarkan karakteristik individu yang memiliki minat tinggi terhadap sesuatu yaitu: adanya perhatian yang besar, memiliki harapan yang tinggi, berorientasi pada keberhasilan, mempunyai kebanggaan, kesediaan untuk berusaha dan mempunyai pertimbangan yang positif.

Atas dasar inilah, penulis menuliskan biografi perjalanan pendiri Kaskus dalam kesuksesannya menjadikan Kaskus sebagai website terbesar di Indonesia (berdasarkan rating dari alexa.com) beranjak dari minatnya dalam komputerisasi dan keinginan mengembangkan website tentang Indonesia maka lahirlah Kaskus sebagai forum komunitas Indonesia.
Andrew Darwis adalah pendiri Kaskus bersama rekan-rekan kuliahnya di Seattle University (untuk mendapat gelar S-2 di bagian Multimedia & Web Design). Ide pendirian ini sebenarnya lahir karena tugas kuliah, ia membuat pengembangan portal berita untuk Indonesia bagi mahasiswa yang berada di Amerika, mengingat waktu itu sangat sedikit akses internet tentang berita seputar Indonsia. Selain juga sebagai penyalur hobinya berkomunitas di internet. Namun kemudian ia semakin tertarik untuk mengembangkan Kaskus sebagai media informasi Indonesia, juga sebagai tempat iklan promosi barang. Maka di tahun 2008, ia mulai serius memfokuskan perhatian pada pengembangan Kaskus. Dia berusaha untuk mempromosikan Kaskus pada setiap perusahaan. Di awal usahanya, Kaskus harus door to door ke klien untuk memperkenalkan posisi Kaskus sebagai website forum jual-beli barang.
  Sampai saat ini, user dari Kaskus telah mencapai dua jutaan lebih dan menjadi incaran dari perusahaan search engineer terbesar dunia yaitu Yahoo! dan Google yang ingin membeli Kaskus seharga USD 50 juta atau sekitar Rp 475 miliar.








Gambar 1. Beranda website Kaskus
Andrew Darwis dalam The Largest Indonesian Community (KASKUS)
Biografi perjalanan pendiri Kaskus menjadi website terbesar di Indonesia
Penggunaan internet saat ini sedang marak menjadi media berbagi segala informasi, mulai dari dunia pendidikan, hiburan, transaksi jual-beli, mencari pekerjaan, fashion ataupun sebagai tempat menjalin komunikasi dan masih banyak lagi. Hal inilah yang memberikan ide pada mahasiswa Indonesia untuk memanfaatkan jaringan internet sebagai lahan usahanya.
Andrew Darwis, lahir pada tanggal 20 Juli 1979 adalah seorang pendiri website terbesar di Indonesia. Website ini bernama Kaskus, forum komunitas online yang memiliki jutaan member baik dari dalam negeri ataupun luar negeri.
Andrew yang pernah berkuliah di Binus University, Art Institute of Seattle bagian Multimedia & Web Design, dan di City University bagian Computer Science memang memiliki minat akan dunia komputerisasi yang berteman akrab dengan internet.
Berawal dari tugas kuliahnya di Art Institute of Seattle, Amerika Serikat untuk membuat website forum komunitas yang mendasari pembuatan Kaskus. Saat itu, teman-teman sekelasnya umumnya membuat situs pribadi untuk memamerkan kegiatan outdoor atau hobi mereka masing-masing. Namun, Andrew mengakui bahwa ia kurang tertarik untuk outdoor atau hobi olahraga dari kebanyakan situs teman-temannya. Dari keterbatasannya itulah, ia akhirnya memutuskan untuk membuat portal berita yang dilengkapi dengan forum komunikasi.
Kaskus pertama kali dirilis pada 6 november 1999 (dalam beberapa sumber menyebutkan 6 november 2000) dengan modal awal  US$7 untuk membeli server. Kaskus adalah singkatan dari “kasak-kusuk” sebagai tempat untuk bergosip. Namun, ia mencoba memadukan portal berita untuk berita dari Indonesia dalam website ini. Awalnya, sangat sulit bagi Andrew untuk mengundang orang agar bisa bergabung di situs Kaskus. Member awal hanya 10 orang dari teman-temannya sendiri. Tetapi, saat dibukanya forum BB17 (buka-bukaan 17) dan Fight Club (forum berdebat), banyak berisikan tentang porno dan debat seks. Maka, semakin bertambah member dalam website ini, untuk sharing berbagai gambar, cerita dewasa dan memperdebatkan masalah seks.
Namun kaskus bukanlah sekedar untuk sharing hal demikian, karena tujuan awal diciptakan kaskus adalah sebagai portal berita Indonesia untuk mahasiswa di Amerika mengingat masih minimnya portal berita untuk Negara Indonesia disana.
Dengan semakin berkembangnya dunia internet di Indonesia, membuat Andrew dan teman-temannya berusaha untuk mengembangkan Kaskus di Indonesia. Dengan membuka kantor di Jakarta Kota, awal tahun 2008 setelah menyelesaikan study mereka. Ini adalah ide nekat mereka pulang ke Indonesia dan mengembangkan secara besar-besaran Kaskus. Karena, di Amerika sendiri mereka sudah memiliki pekerjaan yang cukup menghasilkan di perusahaan web design Thor Loki selama tiga tahun dengan gaji sebesar USD 1.500 per bulan. Kalau usaha pengembangan Kaskus gagal, maka Andrew akan benar-benar rugi besar dan terlilit hutang. Namun dengan besarnya minat dan perhatian mereka untuk mengembangkan Kaskus membuat mereka tetap menjalankan misi ini. Andrew dan teman-temannya nekat mendonorkan uang Rp 800 juta untuk pengembangan server dan operasional lainnya dan menambah Rp 300 juta untuk biaya launching Kaskus di Indonesia. Kaskus resmi menjadi perusahaan profesional dengan nama PT Darta Media Indonesia untuk mempromosikan iklan-iklan perusahaan.
Pil pahit harus ditelan oleh Andrew dan rekan-rekannya, pasalnya Kaskus baru bisa memberikan pemasukan dari iklan setahun kemudian setelah launchingnya. Selama setahun, ia dan rekan-rekannya tidak menerima gaji dari manapun. Kendala lain saat pengembangan kaskus ini, keluarnya UU Informasi dan Transaksi Elektronik membuat forum BB17 dan Fight Club harus ditutup. Hal ini membuat Andrew takut akan kehilangan member yang sudah mencapai 300an ribu orang tersebut. Untuk menghapus citra negatif Kaskus sebagai media situs porno, Kaskus mengubah tampilannya pada tanggal 17 Agustus 2008. Tampilan baru Kaskus dibuat penuh warna. Selain itu, Kaskus juga menambahkan fitur-fitur baru seperti blog dan Kaskus WAP. Pada tahap ini, banyak member Kaskus yang mengeluhkan tampilan baru yang dinilai kurang nyaman. Namun ternyata, dengan ditutupnya forum tersebut dan dengan tampilan baru yang lebih ceria malah semakin meningkatkan member dari kalangan wanita yang bergabung bersama Kaskus.
Dalam kasus lain yang dialami Andrew dalam mengembangkan Kaskus adalah saat Kaskus diserang menggunakan teknik DDoS (Distributed Denial of Service) oleh oknum yang diduga berasal dari komunitas YogyaFree pada tanggal 16—17 Mei 2008. Serangan ini tak pelak menyebabkan database Kaskus corrupt sehingga pihak pengelola Kaskus terpaksa mengunci thread-thread yang sudah ada.
Penyerangan tersebut diduga terkait dengan peristiwa perusakan (deface) situs YogyaFree beberapa hari sebelumnya. Penyerang yang mengklaim dirinya sebagai salah satu anggota Kaskus juga melontarkan celaan yang bernada mengejek di salah satu bagian forum YogyaFree. Hal tersebut membuat beberapa anggota YogyaFree berang, dan kemudian balik menyerang Kaskus dengan DDoS. Akibatnya, administrator Kaskus terpaksa mematikan server Kaskus. Perang cyber antara kedua komunitas ini akhirnya selesai ketika kedua pengelola situs menandatangani memorandum online untuk menyudahkan pertikaian di antara keduanya. Pesan tersebut dipampang selama beberapa minggu di halaman situs masing-masing. Pada saat serangan DDoS ini, Kaskus bisa dikatakan mati total. Banyak thread yang hilang dan Kaskus menjadi tidak bisa diakses selama beberapa minggu.
Kendala-kendala di atas tak membuat Andrew menghentikan proyek ini, justru membuat ia bersemangat dalam mengembangkan minatnya ini. Bersama timnya, Andrew tak segan turun langsung menangani perusahaan hingga ke masalah promosi. Usaha keras dan upaya mengenalkan Kaskus ke publik secara terus menerus membuat perusahaan-perusahaan yang ingin mengiklankan produknya dalam Kaskus terus meningkat dan bahkan banyak yang masuk daftar tunggu. Dengan keseriusan ini membuat semakin banyak member untuk bergabung di Kaskus, dalam sehari saja Kaskus mampu mengkonfirm anggota baru sebanyak 150-250 orang.
Kaskus memberikan inovasi tersendiri, Kaskus menyediakan portal berita ter-update dengan loyalitas dari pengguna Kaskus itu sendiri. Mereka memberikan berita-berita yang mereka ketahui di tempatnya bahkan sebelum televisi menyiarkan. Tidak heran jika Kaskus  menjadi rujukan bagi penggemar berita, karena kategori yang disediakan sangatlah banyak. Bukan hanya itu, penggemar anime, game, fotografi hingga sekadar obrolan ringan (the Lounge) pun tersedia. Besarnya Kaskus tidak luput dari loyalitas member yang bersedia berbagi meski tidak mendapat bayaran sepeser pun. Member yang merasa mendapatkan manfaat dari member loyal, akhirnya berbalik menjadi member loyal yang berusaha memberikan kontribusi ke Kaskus yang akhirnya merekrut member baru yang berpotensi menjadi member loyal yang baru, siklus dari mulut ke mulut yang membuat Kaskus semakin besar.
Dalam promosi iklan di forum jual-beli (FJB) tercatat mengalami peningkatan tajam, ada 80 ribu daftar barang yang diikutkan dalam forum jual-beli ini. Karena terus tumbuh, pemasukan iklan ke perusahaan pun mengalir. rata-rata pendapatan iklan Kaskus mencapai Rp 2–3 miliar per bulan. Dan karena banyaknya iklan dan daftar tunggu, mengharuskan Kaskus menambah servernya. Sampai saat ini setidaknya ada 26 server di Indonesia dan dua server di Amerika Serikat.
Hasil pengukuruan di alexa.com pada minggu, 17 januari 2010 menempatkan Kaskus sebagai website terpopuler Indonesia pertama diikuti oleh detik di urutan kedua. Kaskus merupakan forum terbesar di Indonesia dengan anggota 1,351,979 dan total  posting 125,661,024 (pertanggal 17 januari 2010).
Dengan trafik dan pageviews yang tinggi, forum yang kini memiliki member sebanyak 2.225.099 orang dengan jumlah posting sebanyak 250.556.575 pada 11 november 2010 pun telah menjadi incaran Google dan Yahoo! yang dikabarkan telah menawar Kaskus sebesar USD 50 juta atau sekitar Rp 475 miliar. Namun Andrew menolak tawaran ini karena perbedaan visi dan misi pembentukan Kaskus yang akan dilakukan oleh perusahaan besar dunia ini.
Kini, Kaskus telah menjadi situs populer dan ternama di Indonesia sebagai karya murni dari  Indonesia, Andrew Darwis. Dalam sebuah situs menyebutkan 36 rekor kelas dunia yang dimiliki Indonesia, salah satunya adalah situs komunitas Kaskus.




REFERENSI
http://www.qym7882.blogspot.com/2009/03/pengertian-minat.html
http://www.kamusbahasaindonesia.org
http://www.roabaca.com/teknologi/inilah-daftar-20-website-populer-indonesia.html
http://www.sangmilyader.blogspot.com
http://www.wahyu-winoto.com/2010/10/36-rekor-kelas-dunia-yang-dimiliki.html
http://www.kaskus.us

< >

MUBES Session 3 HIMA Prodi Psikologi KM FK Unand

Mau update status di blog, coz di facebook atau twitter sudah terlalu mainstream...

Update nya singkat kok...
hahahahaha..............

"waaah, deg-degan nunggu Mubes hari ini... ada kisah apa lagi yang terukir disini...??? Wait and see..."

:D

sekalian juag mau di upload foto pamflet nya...
hehehehehehe
< >

Ibu Kita (bukan) Kartini....

Kontroversi R.A Kartini...

Mengapa harus Kartini....????

Mengapa setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini? Apakah tidak ada wanita Indonesia lain yang lebih layak ditokohkan dan diteladani dibandingkan Kartini?

Pada dekade 1980-an, guru besar Universitas Indonesia, Prof. Dr. Harsya W. Bachtiar pernah menggugat masalah ini. Ia mengkritik pengkultusan R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1988, masalah ini kembali menghangat, menjelang peringatan hari Kartini 21 April 1988. Ketika itu akan diterbitkan buku Surat-Surat Kartini oleh F.G.P. Jacquet melalui penerbitan Koninklijk Institut voor Tall-Landen Volkenkunde (KITLV).

Tulisan ini bukan untuk menggugat pribadi Kartini. Banyak nilai positif yang bisa kita ambil dari kehidupan seorang Kartini. Tapi, kita bicara tentang Indonesia, sebuah negara yang majemuk. Maka, sangatlah penting untuk mengajak kita berpikir tentang sejarah Indonesia. Sejarah sangatlah penting. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, kata Bung Karno. Al-Quran banyak mengungkapkan betapa pentingnya sejarah, demi menatap dan menata masa depan.

Banyak pertanyaan yang bisa diajukan untuk sejarah Indonesia. Mengapa harus Boedi Oetomo, Mengapa bukan Sarekat Islam? Bukankah Sarekat Islam adalah organisasi nasional pertama? Mengapa harus Ki Hajar Dewantoro, Mengapa bukan KH Ahmad Dahlan, untuk menyebut tokoh pendidikan? Mengapa harus dilestarikan ungkapan ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani sebagai jargon pendidikan nasional Indonesia? Bukankah katanya, kita berbahasa satu: Bahasa Indonesia? Tanyalah kepada semua guru dari Sabang sampai Merauke. Berapa orang yang paham makna slogan pendidikan nasional itu? Mengapa tidak diganti, misalnya, dengan ungkapan Iman, Ilmu, dan amal, sehingga semua orang Indonesia paham maknanya.

Kini, kita juga bisa bertanya, Mengapa harus Kartini? Ada baiknya, kita lihat sekilas asal-muasalnya. Kepopuleran Kartini tidak terlepas dari buku yang memuat surat-surat Kartini kepada sahabat-sahabat Eropanya, Door Duisternis tot Licht, yang oleh Armijn Pane diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini diterbitkan semasa era Politik Etis oleh Menteri Pengajaran, Ibadah, dan Kerajinan Hindia Belanda Mr. J.H. Abendanon tahun 1911. Buku ini dianggap sebagai grand idea yang layak menempatkan Kartini sebagai orang yang sangat berpikiran maju pada zamannya. Kata mereka, saat itu, tidak ada wanita yang berpikiran sekritis dan semaju itu.

Beberapa sejarawan sudah mengajukan bukti bahwa klaim semacam itu tidak tepat. Ada banyak wanita yang hidup sezamannya juga berpikiran sangat maju. Sebut saja Dewi Sartika di Bandung dan Rohana Kudus di Padang (terakhir pindah ke Medan). Dua wanita ini pikiran-pikirannya memang tidak sengaja dipublikasikan. Tapi yang mereka lakukan lebih dari yang dilakukan Kartini. Dewi Sartika (1884-1947) bukan hanya berwacana tentang pendidikan kaum wanita. Ia bahkan berhasil mendirikan sekolah yang belakangan dinamakan Sakola Kautamaan Istri (1910) yang berdiri di berbagai tempat di Bandung dan luar Bandung. Rohana Kudus (1884-1972) melakukan hal yang sama di kampung halamannya. Selain mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia (1911) dan Rohana School (1916), Rohana Kudus bahkan menjadi jurnalis sejak di Koto Gadang sampai saat ia mengungsi ke Medan. Ia tercatat sebagai jurnalis wanita pertama di negeri ini.

Kalau Kartini hanya menyampaikan maka Dewi Sartika dan Rohana Kudus dalam surat, mereka sudah lebih jauh melangkah: mewujudkan ide-ide dalam tindakan nyata. Jika Kartini dikenalkan oleh Abendanon yang ber inisiatif menerbitkan surat-suratnya, Rohana menyebarkan idenya secara langsung melalui koran-koran yang ia terbitkan sendiri sejak dari Sunting Melayu (Koto Gadang, 1912), Wanita Bergerak (Padang), Radio (padang), hingga Cahaya Sumatera (Medan).

Kalau saja ada yang sempat menerbitkan pikiranpikiran Rohana dalam berbagai surat kabar itu, apa yang dipikirkan Rohana jauh lebih hebat dari yang dipikirkan Kartini. Bahkan kalau melirik kisah-kisah Cut Nyak Dien, Tengku Fakinah, Cut Mutia, Pecut Baren, Pocut Meurah Intan, dan Cutpo Fa -timah dari Aceh, klaim-klaim ke terbe lakang an kaum wanita di negeri pada masa Kartini hidup ini harus segera digugurkan. Mereka adalah wanita-wanita hebat yang turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Aceh dari serangan Belanda. Tengku Fakinah, selain ikut berperang juga adalah seorang ulama-wanita.

Di Aceh kisah wanita ikut berperang atau menjadi pemimpin pasukan perang bukan sesuatu yang aneh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum era Cut Nyak Dien dan sebelum Belanda datang ke Indonesia, Kerajaan Aceh sudah memiliki Panglima Angkatan Laut wanita pertama, yakni Malahayati. Aceh juga pernah dipimpin oleh Sultanah (sultan wanita) selama empat periode (1641-1699). Posisi sulthanah dan panglima jelas bukan posisi rendahan.

Jadi, ada baiknya bangsa Indonesia bisa berpikir lebih jernih: Mengapa Kartini? Mengapa bukan Rohana Kudus? Mengapa bukan Cut Nyak Dien? Mengapa Abendanon memilih Kartini? Dan mengapa kemudian bangsa Indonesia juga mengikuti kebijakan itu? Cut Nyak Dien tidak pernah mau tunduk kepada Belanda. Ia tidak pernah menyerah dan berhenti menentang penjajahan Belanda atas negeri ini.

Meskipun aktif berkiprah di tengah masyarakat, Rohana Kudus juga memiliki visi keislaman yang tegas. Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kewajibannya. Yang harus berubah adalah wanita harus menda -pat pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan mempunyai ilmu pengetahuan, begitu kata Rohana Kudus.

Bayangkan, jika sejak dulu anak-anak kita bernyanyi: Ibu kita Cut Nyak Dien. Putri sejati. Putri Indonesia..., mungkin tidak pernah muncul masalah Gerakan Aceh Merdeka. Tapi, kita bukan meratapi sejarah, Ini takdir. Hanya, kita diwajibkan berjuang untuk menyongsong tak dir yang lebih baik di masa depan. Dan itu bisa dimulai dengan bertanya, secara serius: Mengapa Harus Kartini?

Ditulis oleh Tiar Anwar Bachtiar (INSISTS)

Sumber: http://insistnet.com/index.php?optio...d=149&Itemid=6 dan http://www.kaskus.co.id/thread/517221de8227cf2759000007

< >

salah JURUSAN

Heeeeyyy... tulisan baru di tahun baru...
yiaaaaah...

*_* tahun baru kan udah lewat

Okelaah, mari kita bahas siapa yang salah jurusan....
You know that I am psychologist student, so teman-teman aku dengan julukan The Psycondation pastilah juga mahasiswa psikologi toh....
Lalu, apa sebenarnya yang dilakukan mahasiswa psikologi di Unand....???
Manggaleeeh....

Hahahahahaha, salah jurusan kan ....

sekarang aku mau cerita tentang teman-teman kuliah ku yang bisa aku bilang salah jurusan...
Apa yang kalian lihat setelah ini...mari kita perhatikan secara seksama...

sebagai mahasiswa psikologi, tentu diharapkan memiliki skill setidaknya rasa empati lah, emosional yang memadai, dan pokoknya aspek afektif yang menurut aku diperlukan untuk nanti menghadapi klien bermasalah (angkat kerah baju)... tapi mereka ----> (nunjuk sekumpulan psycondation, termasuk juga aku kali yaa..  T.T) sama sekali kurang rasa empati, afeksi yang labil, yaaahhhh mungkin karena "baru" menyelesaikan masa remaja kali yua... hahahaha, what teh hey laaah...

Nah ini, mahasiswa psikologi tapi aspek afeksinya kok kurang sekali ya...
(klo mereka baca tulisan ini, maka akan murka sekali..._ #kejar pake golok #lempar kursi #lempar tepung #lempar telor #happy birthday Ibeng ____" )

< >